INFO INDONESIA. SAMARINDA – Kawasan Kelurahan Sepaku, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, yang merupakan bagian dari wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sempat terendam banjir pada 17 Maret 2023.
Otorita Ibu Kota Nusantara pun segera mengidentifikasi penyebab banjir, di mana hujan yang terjadi di bagian hulu dan adanya gorong-gorong yang tidak optimal, sehingga meningkatnya aliran air di permukaan. Selain itu, ada faktor erosi, sedimentasi, dan pendangkalan sungai.
Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya, memastikan bahwa penanganan banjir di Kelurahan Sepaku telah berhasil dilakukan dengan baik berkat kerja sama seluruh pemangku kepentingan, seperti BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, TNI, POLSEK, Kecamatan, Kelurahan, Kementerian PUPR, Otorita IKN, dan lainnya.
"Air sudah surut sejak 18 Maret 2023 pagi,” kata Jaka Santos dalam rilis resminya, Selasa (21/3/2023).
Baca Juga: Jelang Ramadhan 2023, Harga Cabai dan Bawang di Kota Samarinda Mulai Beranjak Naik
Jaka menjelaskan, sebelumnya Otorita IKN juga telah mengidentifikasi adanya potensi banjir di beberapa area di Kelurahan Sepaku karena lokasi di wilayah tersebut adalah daerah dataran rendah yang sudah sering terjadi banjir sebelumnya.
Oleh karenanya, Otorita IKN bersama pemangku kepentingan lainnya sedang membangun infrastruktur untuk mengatasi banjir di kawasan sekitar IKN, khususnya Kelurahan Sepaku.
"OIKN telah melakukan berbagai upaya untuk memitigasi banjir, di antaranya dengan membangun bendung, embung, dan retensi kolam-kolam yang dilakukan oleh Kementerian PUPR yang saat ini masih berjalan. Selain itu, juga dilakukan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai dan penyusunan Rencana Pengelolaan DAS terpadu di IKN dan rehabilitasi hutan dan lahan oleh BPDAS Mahakam Berau,” jelas Jaka.
Baca Juga: Samarinda Bebas Tambang 2026, Rencana Andi Harun Bidik Sektor Lain Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Jaka juga menjelaskan, Otorita IKN telah melakukan pertemuan-pertemuan dengan para pihak terkait dan pada 20 Maret dilakukan rapat koordinasi dengan seluruh pihak untuk membahas rencana penanganan jangka pendek tiga bulan ke depan, menengah sedang, akhir
tahun, dan jangka panjang dalam pencegahan dan penanggulangan banjir.
"OIKN akan terus berkomitmen dalam memperhatikan risiko dan penanggulangan bencana termasuk banjir di wilayah-wilayah yang terkena, termasuk di Kelurahan Sepaku. Semua upaya akan terus dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana yang terjadi dan menjaga keselamatan masyarakat," tutup Jaka. (Achmad Tirta Wahyuda)
Artikel Terkait
Kemiskinan Ekstrem di Kota Samarinda Harus Tuntas Akhir Tahun Ini
Beri Hadiah 100 Unit Sepeda Motor, Ini Pesan Prabowo Subianto Untuk Para Babinsa di Samarinda
Selama Ganti Rugi Lahan Ring Road II Samarinda, Warga Masih Pemilik Tanah Sampai Ada Pembebasan
Hibahkan Lahan Bangun RS Bhayangkara, Andi Harun Berharap Bisa Tambah Layanan Kesehatan di Kota Samarinda