INFO INDONESIA. PONTIANAK – Pengurus DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat (Kalbar) melaporkan penyebar berita hoaks Megawati Soekarnoputri meninggal dunia ke Polda Kalbar. Diketahui berita ini disebarkan melalui media sosial.
"Kami bersama DPD dan seluruh anggota fraksi hari ini melaporkan adanya berita, baik di medsos atau lainnya tentang adanya statement atau pemberitaan yang mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati meninggal dan ada yang bilang sakit keras," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD Kalbar, Minsen dikutip dari Antara, Rabu (15/9/2021).
Minsen menuturkan, penyebaran berita bohong itu telah melukai hati kader PDI Perjuangan. Di samping itu, ia menilai tindakan tersebut telah merendahkan Megawati sebagai mantan Presiden RI.
"Kami kader PDI perjuangan sangat keberatan dengan berita tersebut, dan berita bohong itu dampaknya sangat luar biasa bagi kader PDI Perjuangan dan rakyat Indonesia secara keseluruhan. Kami tidak mau ini menimbulkan gejolak sosial yang berkelanjutan," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, , Sekretaris Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) PDI Perjuangan Kalbar, Glorio Sanen menyampaikan, pihaknya secara resmi melaporkan empat akun penyebar hoaks. Selain itu, ada pula sebuah video di kanal YouTube pun turut dilaporkan.
"Hari ini yang melapor secara resmi adalah Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPD PDI Perjuangan Provinsi Kalbar,” katanya.
Pihaknya juga telah meminta Tim Siber Polda Kalbar menelusuri keberadaan akun yang turut menyebarkan berita serupa. Menurut Glorio, tidak menutup kemungkinan pelaku bakal bertambah setelah polisi melakukan penyelidikan.
"Ibu Megawati Soekarnoputri ini selain sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan juga sebagai Presiden Kelima Republik Indonesia. Tentunya presiden sebagai simbol kepala negara dan kepala pemerintahan harus kita hormati dan kita jaga wibawanya. Berita ini telah membuat kegelisahan dan kegaduhan di tengah masyarakat," jelasnya.