INFO INDONESIA. PALEMBANG - Sumatera Selatan masih membutuhkan jumlah dokter anastesi dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan di daerah.
Gubernur Sumsel, Herman Deru mengungkapkan, sejauh ini pelayanan kesehatan masih terkonsentrasi di kota, sehingga penduduk yang ada di daerah kesulitan mendapat pengobatan.
Guna memenuhi kebutuhan masyarkat itu, Herman Deru berupaya memperbanyak jumlah dokter anastesi di Bumi Sriwijaya. Mereka sekaligus disiapkan untuk mendorong para dokter anastesi di Sumsel yang hendak mengambil sub spesialisasi anestesiologi.
Sejauh ini, kebutuhan dokter anastesi di Sumsel memang sangat dibutuhkan untuk memberi pelayanan kesehatan ke masyarakat. Sehingga perlu upaya untuk mendorong tumbuhnya dokter anatesi.
"Iya untuk mentrigger itu saya akan bersurat ke Menteri Pendidikan agar diadakan sub spesialis di Fakultas Kedokteran Unsri. Sehingga para dokter anestesi ini tidak harus keluar daerah atau keluar kota lagi untuk ambil sub spesialis," jelas Herman Deru pada penyelenggaraan 5th Annual Scientific Meeting of Indonesian Society of Intensivists Anesthesiologist (INASIA) di Hotel Aryaduta.
Herman Deru juga mengaku sangat bangga karena INASIA menggelar acara nasional di Palembang. Selain diharapkan dapat menambah jumlah dokter anestesi di Sumsel, kegiatan ini juga diharapkannya akan berdampak pada peningkatan ekonomi sektor UMKM.
Baca Juga: Sebarkan Satu Juta Patok ke Seluruh Indonesia, Ini Dia Manfaat Gemapatas dalam Mencegah Konflik
"Terima kasih pada INASIA yang telah menghadirkan para dokter anestesi se-Indonesia untuk mengikuti seminar di sini. Ini suatu kehormatan bagi Sumsel sebagai tuan rumah. Dan mudah-mudahan dengan ini dokter anestesi akan terus bertambah jumlahnya di Sumsel," jelasnya.
Sumsel merupakan provinsi yang sangat luas dan membutuhkan dokter anestesi. Sebagai mantan Bupati dua periode di daerah pemekaran, Herman Deru mengaku paham betul mengenai kekurangan dokter anestesi di daerah.
Menurutnya, dokter anestesi masih terkonsentrasi di kota-kota saja. Untuk itu, dia mengimbau para dokter senior untuk mengingatkan dokter junior agar memperhatikan kebutuhan tersebut.
Saat ini, menurutnya, INASIA tengah berupaya menyediakan percepatan pelayanan intensif tersebut. Salah satunya dengan mendorong pendidikan sub spesialis pada para dokter anestesi agar mendapat bantuan beasiswa dari kementerian.
"Mari kita bersama mendukung percepatan ini sehingga akan semakin banyak dokter anestesi yang bekerja di unit perawatan intensif," paparnya.
Baca Juga: Diprediksi Serap 99 Ribu Tenaga Kerja, Investasi KEK Kura-Kura Bali Ditargetkan Capai Rp104 Triliun
Kegiatan ini sendiri diikuti tak kurang 400 peserta serta narasumber dari dalam maupun luar negeri seperti Belgia dan Inggris.
Selain diisi dengan workshop, dalam rangkaian kegiatan tersebut, INASIA juga akan mencatatkam rekor MURI dengan memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan peserta terbanyak, yakni 3.000 pelajar di Indonesia.
Pelatihan BHD ini nantinya melibatkan semua kalangan, termasuk para pelajar, terutama mereka yang aktif di Palang Merah Remaja (PMR). (TIM)
Artikel Terkait
Sungguh Aneh! Banyak Anggota PPS Kota Bekasi Diduga Hasil Naturalisasi Dadakan
Pimpinan KPK Tidak Tegas Urus Korupsi Bikin IPK Indonesia Jeblok
Tingkatkan Penanganan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Susun Rancangan Dua Perbawaslu
Diprediksi Serap 99 Ribu Tenaga Kerja, Investasi KEK Kura-Kura Bali Ditargetkan Capai Rp104 Triliun