Rakor DIPA 2023 Harus Jadi Pembelajaran Tumbuhkan IKM di Sumsel

- Rabu, 8 Februari 2023 | 09:59 WIB
Wagub Sumsel,  Mawardi Yahya saat membuka Rakor IKM 2023
Wagub Sumsel, Mawardi Yahya saat membuka Rakor IKM 2023

INFO INDONESIA.SUMSEL - Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan yang mencapai 5,57 persen memberikan gambaran optimis terhadap perkembangan industri kecil menengah (IKM). Hal ini juga kata Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya dapat menjadi pertimbangan dalam rapat koordinasi pengarahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2023.

Menurut Wagub Sumsel, Mawardi Yahya, Selain menjadi pembelajaran berharga bagi tumbuh kembang IKM, Rakor DIPA 2023 Provinsi Sumsel ini juga jadi langkah awal menyukseskan penyusunan rencana program strategis dan rencana besar yang telah disiapkan bagi pertumbuhan ekonomi.

Diungkapkan Wagub Sumsel, Mawardi Yahya, pertumbuhan ekonomi Sumsel mencapai 5,57 persen ada tahun lalu menjadi gambaran dan rasa optimis yang tinggi bagi semua pihak untuk dapat meningkatkan perekonomian yang lebih baik bagi IKM.

Wagub Sumsel, Mawardi Yahya menyadari, tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, haruslah mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yaitu kesejahteraan yang adil dan merata. Kesejahteraan yang mampu menyentuh sendi-sendi perekonomian rakyat khususnya di Sumatera Selatan.

Baca Juga: Masih Lama Yaa… Suharso Sebut Indonesia Butuh 22 Tahun Capai Status High Income Country
"Ini satu langkah awal dalam menyusun rencana program yang strategi dan rencana besar yang kita siapkan betul-betul dan harus secara konsisten kita kerjakan di lapangan," jelasnya.

Strategi besar dalam merespons tantangan pertumbuhan ekonomi global dan juga harus dapat dilakukan secara riil terhadap pelaksanaan kegiatan ini nantinya sehingga dapat menjadi instrumen perlindungan sosial kepada masyarakat yang rentan.

Hal itu juga harus mampu mendorong kelanjutan pemulihan pertumbuhan ekonomi nasional dan juga reformasi struktural.

Untuk mensinergikan program kegiatan pemerintah pusat dan daerah, Wagub Sumsel Mawardi Yahya menyambut baik terlaksananya Rakor ini. Diharapkan kegiatan ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, sebagai langkah pembelajaran berharga untuk menumbuh kembangkan IKM khususnya di Sumsel.

Jadikanlah kesempatan ini sebagai pengalaman yang berharga, semoga IKM Sumsel dapat lebih kuat, lebih sejahtera, menuju Sumsel maju untuk semua.

Dengan tingkat pertumbuhan perekonomian Sumatera Selatan yang tinggi, tingkat inflasi dan pengangguran yang rendah, diharapkan menjadi insentif yang kuat, sebagai penarik investasi di Sumsel.

Baca Juga: Bisa Jadi Investasi Jangka Panjang, Berikut Sederet Manfaat Ketika Miliki Asuransi

"Saya optimis, melalui kerja keras dan dukungan dari semua pihak, InsyaAllah pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Sumatera Selatan akan semakin baik," jelasnya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, secara tulus mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, bagi semua pihak yang telah membantu dan bekerjasama bagi penumbuhan ekonomi dan pengembangan perekonomian kerakyatan di Sumsel terutama industri kecil dan menengah.

Sementara itu Dirjen IKM dan Aneka Kemenperin RI, Ir. Reni Yanita mengatakan Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyelaraskan program kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah di masing-masing daerah.

Setelah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir pada tahun 2022, diharapkan anggaran dekonsentrasi dapat dimanfaatkan dengan baik untuk membangkitkan gairah industri kecil dan menengah yang terdampak pandemi.

“Saya harap pemanfaatan dana dekonsentrasi dapat membangkitkan industri kecil menengah yang terimbas Pandemi Covid-19 agar tetap dapat berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor serta memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia,” ucapnya.

Baca Juga: 23 Desa di Musi Banyuasin Segera Bebas Blank Spot, Hasil Kerja Sama Pemkab dan Telkomsel

Reni juga menegaskan, anggaran dekonsentrasi tahun ini akan difokuskan pada tiga hal,
yakni penanganan kemiskinan ekstrem, pendataan, serta pembinaan melalui kegiatan One Village One Product (OVOP) atau Satu Desa Satu Produk.

Ia berharap, dengan ditiadakannya PPKM, kegiatan penumbuhan, pengembangan, serta peningkatan daya saing pelaku IKM di berbagai daerah semakin meningkat.

Reni mengapresiasi pemerintah daerah yang terus berupaya membina dan meningkatkan daya saing IKM.

Adapun capaian kinerja pada kegiatan dekonsentrasi bidang perindustrian sepanjang 2022 tercatat telah menumbuhkan 4.579 wirausaha baru (WUB), dengan 2.572 WUB diantaranya telah mendapatkan legalitas usaha.


Selain itu, Ditjen IKMA telah membina sebanyak 1.574 sentra OVOP, serta memfasilitasi pengembangan produk yang dilaksanakan kepada 1.133 pelaku IKM.

“Realisasi anggaran Ditjen IKMA pada tahun 2022 mencapai 98,68 persen dengan realisasi dekonsentrasinya sebesar 97,97 persen," imbuh Reni.

Adapun sepanjang tahun lalu, Ditjen IKMA telah menggelar berbagai kegiatan, dengan capaian sebanyak 13.220 wirausaha baru yang tumbuh, fasilitasi pameran bagi 306 pelaku IKM dengan total transaksi selama eksibisi mencapai Rp 46,9 miliar, serta fasilitasi penerapan teknologi revolusi industri 4.0 kepada 20 IKM.

Selain itu, sebanyak 99 pelaku IKM telah menerima fasilitas restrukturisasi mesin dan atau peralatan dengan total nilai sementara  Rp 10,86 miliar.  ***

Editor: Rahmad Romli

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X