Rapimnas PII 2023, Jadi Langkah Nyata Kontribusi Insinyur dalam Pembangunan IKN

- Sabtu, 21 Januari 2023 | 12:11 WIB
Suasana Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII). (Ist).
Suasana Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII). (Ist).

INFO INDONESIA. BALIKPAPAN - Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang digelar di Hotel Novotel Balikpapan, Jumat, 20 Januari 2023.

Mengangkat tema “Mengukuhkan Peran Nyata dan Kontribusi PII dalam Pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur”, Rapimnas adalah momentum penting yang dilakukan secara periodik untuk menyatukan gagasan dan langkah nyata dalam mewujudkan visi misi organisasi PII.

Ketua Pelaksana Rapimnas PII, Hetifah Sjaifudian, mengatakan, Rapimnas kali ini dilangsungkan berbeda karena turut digelar Engineering Expo yang diikuti oleh 28 exibitors dan kunjungan lapangan ke dua lokasi yaitu, RDMP Pertamina Kilang Balikpapan dan Kawasan IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Panajam Paser Utara.

“Karena daya tarik itulah maka antusiasme untuk menghadiri acara Rapimnas sangat tinggi. Kami ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh pihak yang telah turut menyukseskan rangkaian acara Rapimnas,” ujar Hetifah dalam sambutannya.

Diharapkan kegiatan Rapimnas ini dapat memberikan motivasi yang lebih besar bagi para insinyur untuk mendukung secara lebih nyata pembangunan IKN Nusantara yang berkeadilan dan berkelanjutan, yang dirancang selaras dengan alam dan lingkungannya.

Hetifah menyatakan, IKN Nusantara nantinya harus bisa menjadi simbol identitas bangsa Indonesia. Menjadi penggerak ekonomi di masa depan melalui pemanfaatan teknologi dan inovasi. Dari pemikiran dan tangan para insinyurlah semua itu bisa terwujud.

Ketua Umum PII sekaligus Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, menerangkan, kontribusi insinyur di Indonesia akan menjadi sangat krusial. Bukan hanya dalam membangun IKN saja, tapi di dalam membangun negara dan bangsa. 

“Negara kita betul-betul membutuhkan dukungan insinyur, dimulai dari bidang teknik kesipilan, mekanikal, elektrikal, lingkungan, perkapalan, kelautan, teknik kimia, teknik energi baru terbarukan, dan disiplin lainnya. Dan kita masing-masing bisa berkiprah di berbagai profesi, baik sebagai developer, pelaku indutri, pemerintah, akademisi, maupun periset,” ucapnya.

Apalagi ke depan, tantangan global baik di bidang teknologi digital, informasi, energi dan juga infrastruktur, tentu menuntut insinyur di Indonesia untuk meningkatkan profesionalismenya. 

“Kita di PII juga telah bertransformasi  menjadi otoritas keinsinyuran melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014. Dan PII telah menjadi bagian dari International Engineering Alliance sejak 2003. Artinya PII akan terus memberikan dukungan besar bagi insinyur di Indonesia untuk mendapatkan global recognition,” terang dia.

Pada pergelaran G20 tahun lalu, PII turut menginisiasi Engineering20 (E20). Platform ini nantinya akan membahas isu prioritas, terutama global health architecture, digital ekonomi, dan juga energi transformasi. Isu-isu penting ini juga tak akan terwujud tanpa keberadaan insinyur," tegas Danis.

"Jadi mohon dukungannya untuk E20,” harap Danis.

Saat ini, jumlah anggota sudah meningkat menjadi sekitar 63.000. Kemungkinan ada peningkatan insinyur profesional sejumlah 23.000. Lebih dari 2.000 insinyur Indonesia telah terakreditasi dinlevel ASEAN. 200 lebih insinyur Indonesia juga telah teregistrasi APEC. 

Sementara itu, Menteri PPN/Bappenas, Suharso Monoarfa, menerangkan, sudah ada tiga Presiden Indonesia yang berlatar insinyur. Pertama, adalah Presiden Soekarno, Pak Habibie dan yang sekarang sedang menjabat Presiden Joko Widodo.

Halaman:

Editor: Akbar Budi Prasetya

Terkini

THR Harus Dibayar Penuh H-7 Lebaran 2023

Rabu, 29 Maret 2023 | 10:10 WIB

Telkom Bukukan Pendapatan 2022 Rp147,31 Triliun

Senin, 27 Maret 2023 | 14:51 WIB
X