INFO INDONESIA. JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sunarso, menyatakan perseroan telah berkontribusi kepada keuangan negara sebesar Rp136,5 triliun selama 5 tahun. Kontribusi tersebut meliputi dividen yang dibayarkan ke pemerintah sebesar Rp49,4 triliun.
“Dividen ini hanya yang kami bayarkan ke pemerintah, bukan ke pemegang saham lainnya. Sebagaimana diketahui negara memiliki 53 persen saham BRI,” kata Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR di Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Selain dividen, kontribusi BRI kepada keuangan negara juga terdiri dari Pajak Penghasilan (PPh) Badan yang dibayarkan ke pemerintah Rp47,83 triliun. Serta PPh potongan atau pungutan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) bea dan meterai yang dibayarkan ke pemerintah Rp39,3 triliun.
Realisasi kontribusi selama 5 tahun dimulai sejak 2018 sebesar Rp24,28 triliun yang meliputi dividen Rp7,47 triliun, PPh Badan yang dibayarkan ke pemerintah Rp9,85 triliun, serta PPh potongan atau pungutan dan PPN bea dan meterai yang dibayarkan ke pemerintah Rp6,97 triliun.
Kemudian, pada 2019 senilai Rp26,56 triliun yang terdiri dari dividen Rp9,18 triliun, PPh Badan yang dibayarkan ke pemerintah Rp8,57 triliun, serta PPh potongan atau pungutan dan PPN bea dan meterai yang dibayarkan ke pemerintah Rp8,51 triliun.
Pada 2020, kontribusi BRI sebesar Rp28,39 triliun, meliputi dividen Rp11,77 triliun, PPh Badan yang dibayarkan ke pemerintah Rp7,61 triliun, serta PPh potongan atau pungutan dan PPN bea dan meterai yang dibayarkan ke pemerintah Rp9 triliun.
Pada 2021, kontribusi BRI sebesar Rp27,09 triliun yang terdiri dari dividen Rp6,92 triliun, PPh Badan yang dibayarkan ke pemerintah Rp12,46 triliun, serta PPh potongan atau pungutan dan PPN bea dan meterai yang dibayarkan ke pemerintah Rp7,71 triliun.
Lalu, per September 2022, kontribusi BRI untuk negara adalah senilai Rp30,2 triliun yang terdiri atas dividen Rp14,06 triliun, PPh Badan yang dibayarkan ke pemerintah Rp9,34 triliun, serta PPh potongan atau pungutan dan PPN bea dan meterai yang dibayarkan ke pemerintah Rp6,81 triliun.
Sunarso mengungkapkan, BRI juga turut menyalurkan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp54,6 triliun selama 5 tahun, dengan rincian Rp7,22 triliun pada 2018, Rp8,29 triliun di 2019, Rp10,05 triliun pada 2020, Rp15,93 triliun di 2021, serta Rp13,11 triliun per September 2022.
Sebelumnya, Sunarso juga menyatakan BRI berkomitmen untuk memberikan dividen payout ratio atau rasio pembayaran dividen setidaknya 70 persen dari laba bersih perseroan dalam 3-4 tahun ke depan.
“Komitmen tersebut tak lepas dari kemampuan BRI dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan," ungkap.
Kemampuan tersebut di antaranya, saat ini, BRI telah memiliki sumber pertumbuhan baru melalui holding ultra mikro, permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, serta kualitas pertumbuhan.
BRI terus konsisten menjalankan perannya sebagai agen pembangunan untuk memberikan kontribusi bagi negara dan rakyat.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah, laba BRI akan disetorkan kembali ke negara dalam bentuk dividen dan pajak, yang pada akhirnya kembali ke rakyat.