INFO INDONESIA. DEPOK – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, berkomitmen untuk terus memantau ketersediaan stok dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok menjelang Ramadan dan Lebaran 2023.
Hal itu disampaikan Zulkifli Hasan saat melakukan pantauan di Pasar Cisalak, Kota Depok, Jawa Barat, di mana secara umum, perkembangan harga barang kebutuhan pokok masih terpantau stabil.
“Secara umum harga barang kebutuhan pokok di Pasar Cisalak terpantau stabil. Meskipun ada harga komoditas yang mengalami penurunan dan sebagian lagi mengalami sedikit kenaikan. Umumnya harga stabil,” kata Zulkifli Hasan dikutip dari siaran pers Kementerian Perdagangan, Sabtu (28/1/2023).
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan 2022 Capai USD54,46 Miliar, Zulhas: Cetak Rekor Tertinggi
Zulhas, sapaan Zulkifli Hasan, menyebut, sejumlah barang kebutuhan pokok yang harganya terapantau stabil dibanding pekan sebelumnya di Pasar Cisalak yaitu beras medium Rp10.000 per kg, beras premium Rp13.000 per kg, gula pasir Rp14.500 per kg, Minyakita Rp15.000 per liter, tepung terigu Rp12.000 per kg, daging sapi Rp132.500 per kg, daging ayam ras Rp38.000 per kg, serta telur ayam ras Rp28.000 per kg.
Sementara, barang kebutuhan pokok yang harganya turun yaitu minyak goreng kemasan Rp21.500 per liter dari sebelumnya Rp22.000 per liter. Sedangkan, barang kebutuhan pokok yang harganya sedikit naik yaitu minyak goreng curah Rp15.500 per liter, cabai merah keriting tercatat Rp41.000 per kg (di bawah harga acuan sebesar Rp55.000 per kg), cabai merah besar Rp38.000 per kg, cabai rawit merah Rp62.500 per kg (sedikit di atas harga acuanRp57.000 per kg), bawang merah Rp40.000 per kg (di bawah harga acuan Rp41.500 per kg), serta bawang putih Rp28.000 per kg.
Zulhas menambahkan, stok beras Bulog saat ini tersedia dengan harga Rp8.200 per kg. “Namun, saat ini, kami sedang mencari cara agar beras Bulog dapat sampai ke penjual dan pengecer dengan harga Rp9.450 per kg,” sambungnya.
Baca Juga: Zulhas Pimpin Misi Dagang ke Arab Saudi, Hasilkan Kontrak Rp2,3 Triliun
Ketua Umum PAN itu juga menjelaskan, terkait Minyakita harganya sebenarnya tidak naik, namun saat ini menjadi favorit pilihan masyarakat dan tersedia di mana-mana, baik di pasar maupun ritel modern.
“Semua orang sekarang ambilnya Minyakita, jadi di pasar berkurang. Bukan suplainya berkurang, hanya saja barangnya laris. Penjualnya juga jadi lebih banyak. Setelah dikemas bagus, semua orang beli itu. Sekarang kebutuhannya semua orang beli itu,” ungkapnya.
Namun, Zulkifli Hasan menegaskan komitmennya untuk terus berupaya menambah pasokan. Apalagi, saat ini, Domestic Market Obligation (DMO) sudah diturunkan menjadi 1:6 dari sebelumnya 1:9. Artinya, untuk kebutuhan dalam negeri 1 dan ekspornya 6.
“Dengan begitu, mudah-mudahan pasokan akan bertambah," pungkasnya.
Artikel Terkait
Kemendag Pastikan Stok Beras Tersedia Dengan Harga Terjangkau
Kemendag Bidik Pertumbuhan Ekspor Nonmigas Demi Lanjutkan Surplus Neraca Perdagangan Tahun Depan
Sepanjang 2022, Kemendag Layani 7 Ribu Laporan Konsumen Didominasi Transaksi Elektronik