INFO INDONESIA. JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, meminta Pemerintah Daerah menjaga ketersediaan barang dan keterjangkauan harga untuk mengendalikan inflasi yang identik dengan kenaikan harga barang dan jasa dalam waktu yang relatif lama.
“Kalau yang relatif pendek, seperti mau lebaran, mau Natal, itu bukan inflasi permanen, itu hanya musiman, nah ini tidak,” kata Mendagri dikutip dari situs resmi Kemendagri di Jakarta, Minggu (29/1/2023).
Mendagri menjelaskan alasan harga maupun ketersediaan barang dan jasa perlu menjadi perhatian karena memiliki dampak besar bagi masyarakat, khususnya kalangan bawah.
“Terutama bahan pokok itu yang bisa membuat terjadinya gangguan politik sosial keamanan, makanya perlu kita jaga betul keterjangkauan harga barang oleh masyarakat kita,” ujar Mendagri.
Baca Juga: Dihadapan Mendagri, Andi Sudirman Paparkan Program Penanganan Inflasi
Menurut mantan Kapolri ini, salah satu strategi untuk menjaga keduanya adalah dengan memahami barang dan jasa apa saja yang mengalami kenaikan harga, sekaligus mengetahui cara mengatasinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan suplainya tetap memadai.
Upaya lainnya, kata Mendagri, dengan memahami jenis barang yang harganya diatur oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah serta yang bergantung pada mekanisme pasar. Kedua jenis barang tersebut harus diatur betul harganya agar tetap terjangkau.
“Nah, jadi tolong untuk rekan-rekan Pemerintah Daerah untuk mengatur harga yang diatur oleh Pemerintah Daerah administered price, seperti tarif air minum, kemudian tarif angkutan itu betul-betul dihitung dengan matang supaya tidak menimbulkan gejolak terjadi kenaikan yang signifikan,” jelas Mendagri.
Baca Juga: Kemendagri Terima Audiensi Penjabat Bupati Langkat Syah Afandin Terkait Penerapan SPM
Selain itu, Mendagri juga menyoroti persoalan beras di salah satu daerah yang harganya mengalami kenaikan. Hal itu terjadi karena ada persoalan pada manajemen, seperti kerja sama antardaerah dan sebagainya.
Mendagri menuturkan, saat ini banyak negara tengah mengalami inflasi hingga ke angka yang mengkhawatirkan. Meski begitu, saat ini inflasi di Indonesia pada akhir Desember 2022 masih tergolong ringan, yakni sebesar 5,51 persen.
Presiden Jokowi menargetkan akhir tahun ini inflasi berada di angka sekitar 3 persen. Target tersebut dapat tercapai apabila pemerintah pusat dan daerah saling bekerja sama.
Artikel Terkait
Resmikan Gedung Menza, Balairung, dan Perpustakaan IPDN, Mendagri Berharap Jadi Kebanggaan Para Praja
Persiapkan Pemilu 2024, Mendagri Tito Beberkan Dukungan Pemerintah
PAD Capai 57,25 Persen, Mendagri Sebut Komposisi APBD Sulsel 2023 Tergolong Kuat