INFO INDONESIA. JAKARTA – Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, mendapatkan apresiasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, karena mampu mengendalikan inflasi yang tergolong rendah, yakni masing-masing 5,15 persen dan 4,86 persen.
Menurut Mendagri, strategi yang dilakukan Pemprov Gorontalo untuk mengendalikan inflasi di antaranya memperbaiki infrastruktur jalan yang menghubungkan sentra produksi dengan pasar dan konsumen.
Mendagri mengatakan, akses jalan ini penting diperhatikan karena di beberapa daerah masih banyak yang tidak terhubung antara sentra-sentra produksi tertentu dengan lokasi pasar. Akibatnya, terjadi penumpukan hasil produksi di daerah tersebut.
Baca Juga: Inflasi Bisa Naik Saat Peringatan Hari Besar Lokal, Mendagri Ingatkan Pemerintah Daerah Waspada
“Salah satunya adalah seperti kasus di Sumut (Sumatera Utara), saya tidak sebutkanlah kabupatennya, produksi jeruk berlebihan bukan main, tapi tidak terserap oleh pasar karena jalan yang tidak dibangun bertahun-tahun, kemudian akhirnya datang ke Istana (Negara), satu truk diserahkan kepada Bapak Presiden jeruknya,” ungkap Mendagri dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang berlangsung secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kemendagri, Senin (30/1/2023).
Presiden Jokowi lalu memberikan atensi terhadap persoalan akses jalan tersebut. Karena itu, Mendagri mengimbau kepala daerah agar memperbaiki akses jalan yang menghubungkan sentra produksi dengan pasar. Dengan begitu, hasil produksi dapat memenuhi suplai sesuai kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Mendagri Minta Pemerintah Daerah Jaga Harga dan Ketersediaan Barang Untuk Kendalikan Inflasi
Mendagri juga mengapresiasi strategi Pemkot Cirebon yang salah satunya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Berdasarkan laporan Wali Kota Cirebon, Nasrudin Azis, langkah ini salah satunya dilakukan dalam bentuk urban farming yang didukung dengan alokasi anggaran.
Nasrudin Azis menjelaskan, salah satu langkah yang dilakukan pihaknya adalah memanfaatkan lahan di lingkungan masyarakat untuk ditanami berbagai jenis tanaman yang dibutuhkan, seperti cabai dan tomat.
Upaya lainnya yakni memperkuat kerja sama dengan daerah produsen di sekitar Kota Cirebon yang menopang kebutuhan sayuran, beras, maupun lainnya. Pihaknya bekerja sama dengan daerah tersebut agar bersedia menjual hasil panennya ke Kota Cirebon.
“Sehingga kebutuhan pokok ini selalu terjaga dengan baik dengan kerja sama antardaerah yang menjadi penunjang Kota Cirebon,” jelasnya.
Artikel Terkait
PAD Capai 57,25 Persen, Mendagri Sebut Komposisi APBD Sulsel 2023 Tergolong Kuat
Dihadapan Mendagri, Andi Sudirman Paparkan Program Penanganan Inflasi
Usai Natal dan Tahun Baru, Inflasi Januari 2023 Diprediksi Turun