INFO INDONESIA. JAKARTA – Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan, Indonesia sedang membangun proyek rintisan (pilot project) kerja sama imbal dagang dengan Jepang sebagai terobosan untuk meningkatkan ekspor.
Menurut Zulkifli Hasan, skema imbal dagang perlu didorong sebagai alternatif dalam meningkatkan perdagangan antara dua negara sekaligus menghemat devisa negara.
“Upaya menjalin imbal dagang dapat dilakukan, termasuk dengan Jepang yang merupakan pasar ekspor tradisional bagi Indonesia. Semoga penandatanganan MoU imbal dagang ini dapat menggenjot ekspor Indonesia ke Jepang dan realisasinya dapat segera diimplementasikan tahun ini,” kata Zulkifli Hasan saat seremoni penandatanganan MoU kerja sama skema imbal dagang business-to-business (b-to-b) dengan Jepang di Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Sebagai proyek rintisan kerja sama imbal dagang dengan Jepang, Indonesia akan mengekspor pupuk NPK, cangkang sawit, ban, kobalt, tembaga, dan nikel. Sedangkan, Jepang menawarkan alat berat dan mesin-mesin, bus/truk elektrik, besi baja, dan beras Jepang.
Zulkifli Hasan menuturkan, potensi transaksi imbal dagang Indonesia dengan Jepang ini diperkirakan senilai USD50 juta.
Dia menambahkan, penandatanganan MoU itu merupakan tindak lanjut dari penjajakan kerja sama imbal dagang yang telah dilakukan sejak tahun lalu. MoU ini merupakan batu loncatan sekaligus tonggak kerja sama yang lebih baik di masa mendatang antara Indonesia dan Jepang.
Tidak hanya meningkatkan hubungan dan kerja sama perdagangan bilateral kedua negara ke langkah selanjutnya, hal ini juga dapat berkontribusi untuk mendorong perdagangan dalam rantai nilai global dan membantu memulihkan ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data statistik, Jepang merupakan negara tujuan ekspor dan impor ke-3 bagi Indonesia. Pada periode Januari hingga November 2022, total perdagangan Indonesia–Jepang mencapai USD38,22 miliar atau meningkat 30,36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD29,32 miliar.
Pada periode Januari hingga November 2022 tersebut, ekspor Indonesia ke Jepang senilai USD22,55 miliar, impor USD15,67 miliar, dan surplus USD6,88 miliar bagi Indonesia.
Sejak 2021, Kementerian Perdagangan secara intensif menjajaki kerja sama skema imbal dagang ke lebih dari 40 negara di dunia. Negara-negara mitra memberi respons positif untuk melakukan pembahasan teknis lebih lanjut.
Hingga saat ini, Indonesia telah berhasil menandatangani satu kontrak, Sembilan MoU, dan lima Letter of Intent (LoI) kerja sama imbal dagang yang dilakukan dengan beberapa negara mitra.
Artikel Terkait
Ekspor Mobil Capai 473 Ribu Unit Sepanjang 2022, Hasilkan Surplus Devisa USD3,4 Miliar
Mendagri Berharap Pertumbuhan Ekonomi Melesat Usai PPKM Dihentikan
Segera Kosongkan Gudang, Bulog Siapkan 315 Ribu Ton Beras untuk Operasi Pasar