Bedakan Wisata Halal dan Wisata Religi, Ini Penjelasan Wapres Ma’ruf Amin

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 22:55 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Setwapres)
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Setwapres)

INFO INDONESIA. YOGYAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menuturkan perlu ada pembedaan antara halal">wisata halal dan wisata religi dalam rangka menarik wisatawan ke Indonesia.

Wapres mendorong tersedianya layanan halal di lokasi wisata untuk menarik kedatangan turis-turis Muslim.

Menurut Wapres, layanan halal telah diterapkan oleh negara-negara non Muslim, seperti Jepang, Korea, China, dan Taiwan.

“Kalau mengunjungi masjid itu bukan halal">wisata halal, itu namanya wisata religi. Kalau halal">wisata halal itu mengunjungi wisata-wisata, semua wisata yang ada, destinasi wisata yang ada, cuma di destinasi itu ada layanan halal, nah itu sebenarnya. Layanan halal, misalnya ada tempat ibadah, ada restoran halal,” ungkap Wapres saat memberikan keterangan pers kepada awak media di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Sabtu (4/3/2023).

Baca Juga: Dapat Undangan Peringatan Satu Abad NU, Wapres Maruf Bakal Diberi Penghargaan

Wapres menegaskan, perlu adanya persamaan persepsi mengenai perbedaan halal">wisata halal dan wisata religi agar tidak terjadi kesalahpahaman.

“Jadi, sebenarnya halal">wisata halal itu layanan yang halal di wisata itu. Itu yang barangkali persepsinya yang keliru. Sehingga ada semacam orang menganggap itu mengubah (halal menjadi religi), sebenarnya tidak. Ini yang perlu diluruskan,” terangnya.

Menurut Wapres, halal">wisata halal tidak hanya dapat dinikmati di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Namun, di semua negara di dunia dapat menyediakan halal">wisata halal.

Baca Juga: Berkat Kehadiran Perppu Cipta Kerja, Sertifikasi Halal Produk UMK Jadi Lebih Cepat

“Bukan hanya di negara Muslim, bahkan di China pun ada. Misalnya di China yang saya pernah hadir itu di sana ada restoran yang biasa, tapi ada restoran halal, ada tempat salatnya. Bahkan di Korea juga begitu, di mana-mana,” imbuh Wapres.

Wapres kembali mengimbau agar dilakukan persamaan persepsi antara istilah halal">wisata halal dan religi. Sehingga, nantinya tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan wisatawan.

“Perlu diluruskan (persepsi tentang halal">wisata halal), sehingga kita justru dengan melakukan layanan halal itu menarik banyak wisatawan-wisatawan Muslim. Karena itu, maka Jepang, Korea, China, Taiwan juga melakukan itu,” pungkas Wapres.

Editor: Rusdiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bahas Sejumlah Isu dengan Norwegia

Sabtu, 18 Maret 2023 | 08:23 WIB

Perkuat Kerja Sama Investasi dengan Arab Saudi

Jumat, 17 Maret 2023 | 09:33 WIB

Sri Mulyani Happy, Pajak Tetap Terjaga

Jumat, 17 Maret 2023 | 08:46 WIB
X