INFO INDONESIA. JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Rida Mulyana, menyebut, pemerintah berencana membangun kabel listrik bawah laut yang diberi nama jaringan listrik Supergrid Nusantara untuk menyambungkan lima area utama kelistrikan di Indonesia.
Dengan adanya interkoneksi jaringan listrik Supergrid Nusantara, sumber-sumber Energi Baru dan Terbarukkan (EBT) yang tersebar dapat dimanfaatkan secara optimal. Sehingga bauran energi nasional berbasis Energi Baru dan terbarukan dapat meningkat.
Menurutnya, pembangunan jaringan listrik Supergrid Nusantara tak lepas dari geografis Indonesia yang merupakan dengan kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau.
Rida mencontohkan, pembangunan jaringan listrik Supergrid Nusantara mirip seperti jaringan kabel Telkom yang menghubungkan seluruh wilayah Indonesia melalui kabel bawah laut yang tersambung sampai kecamatan manapun.
“Itu akibat adanya kabel Telkom bawah laut. Kita juga akan menghubungkan antar pulau dengan kabel listrik seperti halnya Telkom,” kata Rida dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Minggu (4/2/2023).
Baca Juga: Peluang Masih Sangat Besar, Potensi Energi Baru dan Terbarukan Capai 3.686 Gigawatt
Rida memastikan pembangunan jaringan listrik Supergrid Nusantara akan diwujudkan untuk menyalurkan listrik dari satu titik ke titik yang lain untuk mengoptimalkan sumber-sumber listrik Energi Baru dan Terbarukan tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari Papua hingga Aceh.
“Insyaa Allah jaringan listrik Supergrid Nusantara ini akan diwujudkan untuk menyalurkan listrik dari satu titik ke titik yang lain karena sumber-sumber energi terbarukan itu tersebar di seluruh Indonesia, mulai Papua sampai ke Aceh itu ada. Sementara yang menggunakannya ada di Pulau Jawa, makanya listriknya harus diangkut,” jelas Rida.
Rida juga menjelaskan, pembangunan jaringan listrik Supergrid Nusantara sebagai solusi pemerataan listrik berbasis Energi Baru dan Terbarukan sebelumnya pernah diungkapkan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, di acara BloombergNEF Summit 2022 bertajuk 'Indonesia's Sustainable Energy Transition Ambition' di Nusa Dua, Bali, tahun lalu.
Baca Juga: Diprediksi Serap 99 Ribu Tenaga Kerja, Investasi KEK Kura-Kura Bali Ditargetkan Capai Rp104 Triliun
Arifin menegaskan, jaringan listrik Supergrid Nusantara adalah salah satu upaya untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat karena banyak menggunakan pembangkit berbahan dasar dari Energi Baru dan Terbarukan. Hal itu didukung pula bahwa isu global terkini adalah terkait dengan green industry yang sedikit atau bahkan tidak menghasilkan emisi karbon.
Ide pembangunan jaringan listrik Supergrid Nusantara digagas oleh Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB), almarhum Pekik Argo Dahono.
Saat itu, Pekik mengungkapkan gagasannya untuk menghubungkan jaringan listrik dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, sampai Papua. Pekik melihat bahwa potensi Energi Baru dan Terbarukan Indonesia tidak merata dan jauh dari permintaan. Salah satu syarat mengembangkan Energi Baru dan Terbarukan adalah dengan transmisi. Jadi interkoneksi transmisi sangat diperlukan.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Tegaskan Hilirisasi Kunci Indonesia Keluar dari Middle Income Trap
Bahlil dan Presiden Jokowi Kompak Sindir Perbankan Susah Beri Kredit Untuk Hilirisasi
Tambah Pasokan Hingga 450 Ribu Liter Per Bulan, Zulkifli Hasan Tegaskan Harga Minyakita Tak Boleh Lebihi HET
Bedakan Wisata Halal dan Wisata Religi, Ini Penjelasan Wapres Ma’ruf Amin