Presiden Jokowi Sindir OJK Soal Hilirisasi, Potensinya Ratusan Miliar Dollar

- Senin, 6 Februari 2023 | 13:46 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (6/2/2023). (BPMI Setpres/Lukas)
Presiden Jokowi saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (6/2/2023). (BPMI Setpres/Lukas)

INFO INDONESIA. JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan konsistensi hilirisasi yang merupakan kunci Indonesia untuk melompat dari negara berkembang menjadi negara maju.

Kepala Negara meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ikut mendukung program hilirisasi yang tengah gencar dilakukan oleh pemerintah dengan bentuk dukungan konkret.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Presiden Jokowi juga menegaskan meminta dukungan konkret industri jasa keuangan karena masih ada yang melapor kesulitan mencari pendanaan untuk membangun smelter.

“Jadi dukungan itu betul-betul diberikan, tetapi juga dengan kalkulasi dan kehati-hatian yang tinggi, karena hilirisasi ini akan menjadi kunci bagi negara kita untuk melompat menjadi negara maju,” kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Ciee... Publik Masih Puas Kinerja Presiden Jokowi di Tahun Politik

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pemerintah konsisten mendorong hilirisasi sebagai upaya agar Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.

Dia mengatakan, hilirisasi harus dilakukan dalam berbagai sektor, baik di pertambangan minerba, minyak sawit mentah (CPO), hingga sumber daya alam laut.

Presiden meyakini, hilirisasi memberikan nilai tambah yang berlipat ganda.

Dia mencontohkan, setelah pemerintah melakukan kebijakan hilirisasi nikel, dari ekspor mentah yang menghasilkan USD1,1 miliar, saat sudah hilirisasi menjadi USD30-33 miliar.

“Kemudian nanti lari ke bauksit, lari ke timah, lari ke tembaga, lari ke emas, lari ke gas alam dan minyak. Kalau ini betul-betul secara konsisten kita kerjakan, jadilah kita negara maju,” tegas Presiden Jokowi.

Baca Juga: Bahlil dan Presiden Jokowi Kompak Sindir Perbankan Susah Beri Kredit Untuk Hilirisasi

Selain sektor pertambangan, Presiden Jokowi juga mengingatkan potensi besar yang dimiliki oleh Indonesia dengan luas wilayah laut sekitar 3,25 juta kilometer persegi. Berbagai potensi kekayaan alamnya seperti rumput laut dan aneka ragam ikan, belum dimanfaatkan potensinya semaksimal mungkin.

Presiden Jokowi menuturkan, Indonesia merupakan eksportir nomor satu rumput laut, tetapi dalam bentuk mentah. Pada saat yang sama, Indonesia juga merupakan eksportir nomor tiga karagenan, bahan yang diekstrak dari rumput laut. Di lain sisi, Tiongkok merupakan importir nomor satu rumput laut, tetapi merupakan eksportir nomor satu karagenan.

Halaman:

Editor: Rusdiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bahas Sejumlah Isu dengan Norwegia

Sabtu, 18 Maret 2023 | 08:23 WIB

Perkuat Kerja Sama Investasi dengan Arab Saudi

Jumat, 17 Maret 2023 | 09:33 WIB

Sri Mulyani Happy, Pajak Tetap Terjaga

Jumat, 17 Maret 2023 | 08:46 WIB
X