Harga Minyakita lebihi HET, Zulkifli Hasan Larang Penjualan Secara Daring

- Senin, 6 Februari 2023 | 19:11 WIB
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di Pasar Tambahrejo, Surabaya, Senin (6/2/2023). (Humas Kemendag)
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, di Pasar Tambahrejo, Surabaya, Senin (6/2/2023). (Humas Kemendag)

INFO INDONESIA. SURABAYA - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan menemukan pedagang yang menjual minyak goreng kemasan merek Minyakita di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di Pasar Krampung, Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/2/2023).

Zulkifli Hasan menyebut, pedagang tersebut menjual Minyakita dengan harga Rp15.000 per liter, padahal HET seharusnya Rp14.000 per liter.

Namun, Zulkifli Hasan mengatakan saat ditanya dari mana mendapatkan Minyakita, pedagang tersebut mengungkapkan dapat dari perantara. Oleh karena itu, dia melarang penjualan daring Minyakita karena berpotensi dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Pantauan Zulkifli Hasan di salah satu pasar tradisional wilayah Kota Surabaya itu berbagai harga barang kebutuhan pokok terbilang stabil, kecuali minyak goreng kemasan.

Baca Juga: Tinjau Pasar Tambahrejo, Zulkifli Hasan Klaim Stok dan Harga Barang Kebutuhan Pokok Stabil

Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng kemasan terjadi serentak di berbagai wilayah Indonesia, menyusul kelangkaan Minyakita. Dia pun mengaku, sejak pekan lalu telah menggelar rapat untuk mengatasinya.

“Kami sudah selidiki. Minyakita ini harganya yang paling murah, yaitu sesuai HET Rp14.000. Kelangkaannya terjadi karena ibu-ibu yang biasanya membeli minyak kemasan bermerek semuanya beralih ke Minyakita,” ungkap Zulkifli Hasan.

Ketua Umum PAN itu menuturkan, penjualan Minyakita semakin cepat ludes karena dijual secara daring dan tersedia di pasar-pasar modern.

Baca Juga: Tambah Pasokan Hingga 450 Ribu Liter Per Bulan, Zulkifli Hasan Tegaskan Harga Minyakita Tak Boleh Lebihi HET

Dia pun mengungkapkan telah memutuskan dua hal berdasarkan hasil rapat minggu lalu. Pertama, jualan daring tidak boleh lagi dan diutamakan ke pasar-pasar rakyat.

“Belinya harus pakai KTP seperti dulu lagi agar tidak ada yang memborong untuk menjualnya lagi dengan harga lebih tinggi,” ujarnya.

Kedua, jatah atau pasokan Minyakita ditambah dari 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton per bulan. Sehingga, diharapkan pasokan Minyakita paling lambat seminggu ke depan beredar lagi memenuhi pasar-pasar rakyat dan sudah stabil di pasaran.

Editor: Rusdiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bahas Sejumlah Isu dengan Norwegia

Sabtu, 18 Maret 2023 | 08:23 WIB

Perkuat Kerja Sama Investasi dengan Arab Saudi

Jumat, 17 Maret 2023 | 09:33 WIB

Sri Mulyani Happy, Pajak Tetap Terjaga

Jumat, 17 Maret 2023 | 08:46 WIB
X