Ekonomi 2022 Tumbuh Jauh Lebih Tinggi, Kuncinya Jaga Kinerja APBN

- Selasa, 7 Februari 2023 | 15:45 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (BPMI Setpres)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (BPMI Setpres)

 

INFO INDONESIA. JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi 2022 berada di angka 5,3 persen (yoy), atau jauh lebih tinggi dibandingkan 2021 yang tumbuh 3,7 persen.

Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, salah satu yang mengantar pertumbuhan ekonomi 2022 melejit adalah baiknya kinerja APBN.

Sri Mulyani mengatakan, hal itu terlihat dari defisit APBN yang hanya sebesar 2,38 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau Rp464,3 triliun, yang berasal dari realisasi belanja negara Rp3.090,8 triliun dan pendapatan negara Rp2.626,4 triliun.

“Alhamdulillah meski sejak 2022 pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksikan melambat, ekonomi Indonesia mencatatkan konsistensi tren pertumbuhan yang sangat baik,” kata Sri Mulyani dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga: Mendagri Berharap Pertumbuhan Ekonomi Melesat Usai PPKM Dihentikan

Sri Mulyani menuturkan, peran APBN sebagai peredam kejut (shock absorber) menjadi demikian krusial di tengah eskalasi gejolak global pada 2022.

Apalagi, disrupsi di sisi suplai akibat meningkatnya optimisme perbaikan ekonomi di sejumlah negara maju yang belum diikuti dengan perbaikan sisi produksi, telah menyebabkan naiknya tekanan inflasi.

Selain itu, perang di Ukraina kemudian mengakibatkan gangguan pasokan, sehingga harga komoditas, khususnya pangan dan energi, melonjak tajam. Akibatnya, banyak negara menghadapi tekanan inflasi yang sangat tinggi.

Bendahara Negara itu menyebut, inflasi di sejumlah negara maju, seperti Amerika Serikat dan Eropa, mencatatkan rekor tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Baca Juga: Jadi Penopang Ekonomi Nasional, Arsjad Rasjid Sebut Kadin Indonesia Fokuskan Program Pemberdayaan UMKM

Namun, transmisi global dampak inflasi tinggi ke domestik dapat ditekan dengan mengoptimalkan fungsi APBN sebagai peredam kejut.

Sri Mulyani menambahkan, untuk mengendalikan inflasi, pemerintah menggulirkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng, penambahan anggaran subsidi dan kompensasi energi, penambahan BLT penyesuaian harga BBM, bantuan subsidi upah, serta penguatan dana transfer ke daerah.

Inflasi domestik pun dapat terkendali pada level yang moderat, yakni hanya 5,5 persen pada 2022. Sehingga daya beli masyarakat dan keberlanjutan pemulihan ekonomi terjaga.

Baca Juga: Industri Manufaktur Tumbuh Impresif Topang Ekonomi Nasional

Halaman:

Editor: Rusdiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bahas Sejumlah Isu dengan Norwegia

Sabtu, 18 Maret 2023 | 08:23 WIB

Perkuat Kerja Sama Investasi dengan Arab Saudi

Jumat, 17 Maret 2023 | 09:33 WIB

Sri Mulyani Happy, Pajak Tetap Terjaga

Jumat, 17 Maret 2023 | 08:46 WIB
X