Satu Kata Untuk International Minangkabau Literacy Festival: Rancak Bana!

- Selasa, 28 Februari 2023 | 19:32 WIB
Founder XYZ+ Agency, Amelia Fitriani (DOK. PRIBADI)
Founder XYZ+ Agency, Amelia Fitriani (DOK. PRIBADI)

Oleh: Founder XYZ+ Agency, Amelia Fitriani

 

"Iyokan nan di urang laluan nan di awak"

Dengarkan apa kata orang, tapi jalankan apa yang menjadi keyakinanmu.

Begitu falsafah hidup orang Minang yang saya dengar dari seorang pengarang kawakan yang juga senior saya di Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Elza Peldi Taher dalam perjalanan dari Padang ke Bukittinggi pada 23 Februari 2023.

Mas Elza, begitu saya biasa menyapanya, bukan tanpa alasan melontarkan frasa itu. Ia merupakan orang minang asli yang lahir di Muara Labuh, Sumatera Barat pada 1962 silam. Ia tumbuh besar dengan kultur dan nilai-nilai asli Sumatera Barat, termasuk nilai yang terkandung dalam frasa tersebut.

Frasa itu sendiri muncul di tengah obrolan kami mengenai gelaran International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) yang diselenggarakan di Padang, Padang Panjang, Bukittinggi dan Agam, Sumatera Barat pada 22 hingga 27 Februari 2023. Pada saat itu pembahasan kami adalah mengenai apresiasi atas gelaran IMLF yang berhasil dilaksanakan dan menarik perhatian sekitar 200 delegasi dari 12 negara, meski melalui proses yang panjang serta pro kontra yang mewarnai.

Nama pertama yang perlu diberikan apresiasi adalah Sastri Bakry, ketua panitia IMLF yang juga merupakan Ketua Satupena Sumatera Barat. Wanita “multidimensi” ini merupakan penggagas sekaligus pelaksana IMLF.

Saya sematkan kata “multidimensi” pada Uni Sastri, begitu saya biasa menyapanya, karena nama dan rekam jejaknya bisa ditemui di sejumlah “dimensi”. Ia merupakan seorang birokrat di Kementerian Dalam Negeri RI sekaligus penulis kawakan. Namanya bahkan tercatat dalam Geo Sastra dan Seni Minangkabau karya A.A. Navis. Tidak hanya itu, Uni Sastri bahkan pernah dianugerahi penghargaan Srikandi Tun Fatimah dari Ketua Menteri Melaka pada 2007 silam.

Dengan sederet pengalaman, koneksi serta kemampuannya berorganisasi, ia pun layak untuk memimpin gelaran level internasional yang membawa semangat untuk membangkitkan literasi, terutama di tanah kelahirannya di Sumatera Barat.

Meski dalam perjalanannya, gagasan IMLF yang telah dimunculkan sejak dua tahun terakhir ini menghadapi sejumlah tantangan, termasuk pemilihan nama dan pro kontra aspek gramatikal, the show must go on.

Sebagaimana falsafah hidup orang Minang, “dangakan kecek uwang, iyokan kecek awak”, Uni Sastri bisa cukup arif dan bijaksana dalam menghadapi pro kontra yang diarahkan padanya terkait IMLF. Ia dengarkan semua, namun keputusan akhir tetap ia jalankan apa yang menjadi keyakinannya serta semangat literasi yang ia bawa dalam IMLF.

Saya sendiri merasa bangga dan bahagia bisa ikut ambil bagian dalam gelaran IMLF sebagai salah satu delegasi yang mendaftar dari Satupena Jakarta. Meski hanya mengikuti sebagian besar dari rangkaian IMLF, saya memiliki kesan mendalam akan gelaran IMLF ini. Ada dua hal utama yang saya ingin apresiasi.

Hal pertama yang saya apresiasi, IMLF menjadi starting point, atau bisa juga dibilang membuka jalan bagi gelaran festival literasi serupa ke depannya. IMLF 2023 membuktikan bahwa festival literasi tidak harus kaku, dengan hanya kegiatan bedah buku serta pameran buku.

Halaman:

Editor: Akbar Budi Prasetya

Tags

Terkini

Kesantunan Bermedsos

Jumat, 12 Mei 2023 | 23:00 WIB

Mengembalikan Fitrah Informasi

Jumat, 28 April 2023 | 23:45 WIB

Lebaran Bersama Muhammadiyah dan NU

Kamis, 20 April 2023 | 22:52 WIB

Kurikulum Merdeka dan Madrasah Mandiri-Berprestasi

Minggu, 16 April 2023 | 16:10 WIB

Memoderasi Tradisi Membangunkan Sahur

Senin, 10 April 2023 | 06:37 WIB

Untuk Dikerjakan Serius, Bukan Dibicarakan Terus

Jumat, 7 April 2023 | 14:31 WIB

Beragama di Era Google

Senin, 3 April 2023 | 08:52 WIB

Ramadhan dan Dakwah Transformatif

Jumat, 31 Maret 2023 | 19:08 WIB

Agama dan Sustainable Development Goals (SDGs)

Selasa, 28 Maret 2023 | 07:00 WIB

Jalan Tengah: Memberi dan Memberi

Senin, 27 Maret 2023 | 14:30 WIB

Mengapa Berpuasa?

Minggu, 26 Maret 2023 | 14:50 WIB

Pesantren dan Tradisi Lapis Spiritual

Jumat, 24 Maret 2023 | 14:26 WIB

Perselisihan Sastra Atau Politik

Jumat, 17 Maret 2023 | 00:09 WIB

Mimpi Prabowo dan Fenomena Anies

Senin, 6 Maret 2023 | 18:50 WIB
X