INFO INDONESIA. JAKARTA - Hanya sedikit orang di dunia ini yang mampu memelihara mimpi mereka hingga usia tua. Salah satunya adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Saat usianya telah mencapai 73 tahun, ia belum selesai dengan dirinya. Obsesinya menjadi presiden tetap menyala.
Dalam pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, kemarin (5 Maret 2023), Prabowo menegaskan tetap maju sebagai capres dalam pilpres tahun depan.
Kalau nanti benar-benar ia menjadi salah satu capres yang berkontestasi, berarti ini yang keempat kalinya ia berpartisipasi dalam pilpres.
Pertama sebagai cawapres di Pilpres 2009 dan sebagai capres dalam dua pilpres berikutnya (2014 dan 2019).
Orang-orang yang mengenalnya secara dekat bersaksi bahwa Prabowo adalah seorang yang tulus dan cerdas. Beliau putera begawan ekonomi Orde Baru sekaligus Guru Besar Ekonomi UI: Sumitro Djojohadikusumo.
Kecintaan Prabowo pada bangsanya pun tak perlu diragukan. Ia adalah pensiunan perwira tinggi.
Beliau terlihat emosional sehabis membaca novel fiksi saintifik "Ghost Fleet" karya PW Singer & August Cole. Pasalnya, novel yang menceritakan perang masa depan Cina-AS di Asia-Pasifik, Indonesia tidak disebut. Prabowo memaknainya sebagai Indonesia tak ada lagi saat perang itu terjadi, yang entah kapan. Padahal, Prabowo ingin menjadikan Indonesia 'Macan Asia', cita-cita yang membuat ia terus berupaya menjadi presiden.
Obsesi inilah yang mungkin membuat mimpinya menjadi presiden tak kunjung usai. Dalam dua pilpres terakhir, Prabowo nyaris menggapai mimpi itu. Kali ini, ia masih percaya diri bahwa peluangnya memenangkan pilpres mendatang tetap terbuka, meskipun lawannya makin muda sementara usianya kian tua.
Memang percaya diri Prabowo perlu dan beralasan bila orang percaya pada nubuah Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid. Gus Dur -yang dipercaya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf sebagai wali- pernah mengatakan Prabowo akan menjadi pemimpin masa depan.
Pertanyaannya: apakah Prabowo akan keluar sebagai pemenang -kalau pilpres jadi diselenggarakan dan Prabowo salah satu capres- dalam pilpres yang tak sampai setahun lagi?
Kalau melihat peta politik nasional dalam konteks pilpres, besar kemungkinan yang akan bertarung memperebutkan tiket RI1 adalah Prabowo melawan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kini, Anies adalah bakal capres Koalisi Perubahan yang diusung Nasdem, Demokrat, dan PKS. Koalisi lain, meskipun belum resmi, adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) -terdiri dari Gerindra dan PKB- yang mengusung Prabowo. Prabowo adalah aspiran capres yang konsisten berada di tiga besar bersama Anies dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Kendati elektabilitasnya tinggi, kecil kemungkinan Ganjar akan menjadi salah satu kompetitor dalam hajat nasional mendatang. Ini karena PDIP menunjukkan konsistensinya menyingkirkan Ganjar dari arena pilpres. Memang di luar PDIP, masih ada tiga parpol lain (Golkar, PAN, PPP) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).