INFO INDONESIA. JAKARTA - Sebentar lagi kita memasuki tahun politik, di mana semua orang melek politik sangat sibuk dengan rupa-rupa wajah dan agenda. Politik sebagai bagian dari pola strategi untuk menugaskan serta mendelegasi gagasan.
Parpol sebagai kendaraan politik pun akan berbenah dan memoles dirinya agar terlihat cantik. Memfokuskan membina kadernya agak perduli soal isu korupsi dan kesejahteraan rakyat. Yang penting, momen tahun politik ini harus bisa dimaksimalkan dengan optimal.
Sehingga, daya jual dan daya jangkau mampu menarik suara rakyat untuk berlabuh di kendaraan politik yang sudah berbenah dan mempercantik diri.
Tentu saja kita sangat senang melihat fenomena lima tahunan menjelang Pemilu. Buat kita yang menjadi rakyat merupakan tuntutan serta tontonan yang menarik, sekaligus juga bisa melihat dengan jernih pandangan politik dari setiap parpol dan politikusnya.
Terlebih, parpol yang saat ini menjadi penguasa daerah di Banten harus mampu menampilkan performa yang menarik dipandang rakyat. Sebab, rakyat akan melihat dengan selidik setiap program yang telah, sedang, dan akan direalisasikan oleh setiap kepala daerah.
Penulis percaya, rakyat Banten di setiap kabupaten/kota masih banyak yang berpikir waras dan jernih. Artinya, masih banyak rakyat Banten yang mampu menilai kinerja kepala daerah dengan objektif.
Kinerja kepala daerah, gubernur, wali kota, wakil wali kota, bupati, dan wakil bupati, harus berani rakyat nilai agar setiap mereka memiliki pegangan catatan yang bisa menjadi bahan evaluasi, baik buat diri pribadinya, partainya, atau para pendukungnya.
Keberanian melakukan muhasabah bagi kepala daerah merupakan poin penting bagi perbaikan kinerja prestasi di masa depan. Setidaknya selama berjalannya roda pemerintahan di bawah kepemimpinan kepala daerah tersebut.
Jangan sampai kepala daerah yang tidak memiliki kinerja yang prestatif malah tidak tahu diri, mengongsongkan diri untuk maju ke jenjang politik yang lebih tinggi lagi, seperti berambisi ikut konstestasi di pemilihan kepada daerah.