INFO INDONESIA. JAKARTA – Dukungan untuk partai berbasis Islam pada Pemilu 2024 diprediksi bakal mengalami penurunan.
Bahkan, berdasarkan riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, dukungan terhadap partai berbasis Islam akan meraih suara terkecil dalam sejarah penyelenggaraan pemilu bebas di Indonesia.
Pemilu sejak era kebebasan partai politik di era Reformasi, yakni Pemilu 1955, 1999, 2004, 2009, 2014, dan 2019.
Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana, menjelaskan, prediksi penurunan partai berbasis Islam tersebut tampak dalam hasil analisis survei pada 4-15 Januari 2023 dan riset kualitatif yang mereka lakukan.
“Survei nasional tersebut melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia dengan metode wawancara secara tatap muka dan toleransi atau batas kesalahan sekitar 2,9 persen,” kata Ade Mulyana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/3/2023).
Baca Juga: Tak Pernah Masuk 3 Besar Survei Elektoral, Partai Golkar Tetap Teguh Usung Airlangga Jadi Capres
Menurut Ade, sebanyak 50 persen responden memandang partai berbasis Islam adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat (Gelora), dan Partai Ummat (PU).
“Hasil survei itu menunjukkan partai yang memperoleh dukungan terkecil dari responden, yakni sekitar 1-4 persen atau menjadi partai papan bawah didominasi oleh partai berbasis Islam,” terang Ade.
Ade mengatakan, dari partai papan bawah atau partai dengan dukungan 1-4 persen, partai berbasis Islam ada dua, yaitu PPP dan PAN.
“Persentase partai berbasis Islam di partai papan bawah adalah 66.7 persen," ucap Ade.
Meski pemilih Muslim Indonesia mencapai 87 persen, kata Ade, penurunan dukungan terhadap partai berbasis Islam disebabkan corak perilaku pemilih yang menyukai Islam kultural dan tidak menyukai Islam politik.
Dia mengatakan, pemilih ini merupakan pemilih Muslim yang ikut dibentuk oleh depolitisasi Islam yang berhasil di era Orde Baru.
“Penerapan Asas Tunggal Pancasila dan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) era Orde Baru begitu masif dan strategis," kata Ade.
Artikel Terkait
Dapat Endorse Presiden Joko Widodo, Prabowo Subianto Puncaki Survei Elektabilitas
Jamaluddin Ritonga Sebut Lembaga Survei Telah Kehilangan Objektifitas
Tak Lagi Objektif, Lembaga Survei Jadi Partisan Parpol dan Elite Politik