INFO INDONESIA. JAKARTA - Partai Golkar hingga saat ini menyatakan tetap konsisten untuk mengusung sang ketua umum, Airlangga Hartarto, sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid, menegaskan, partai beringin tetap konsisten melaksanakan keputusan Musyawarah Nasional (Munas) 2019 dan keuptusan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) dengan mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai Capres.
Nurdin menjelaskan, untuk mendukung Airlangga Hartarto sebagai Capres pada Pilpres 2024, sudah ada ribuan fungsionaris Partai Golkar yang bergerak menjadi bakal calon anggota dewan tingkat daerah hingga nasional.
Nurdin Hadlin menyatakan, sampai saat ini, Partai Golkar tidak melirik calon lain, termasuk Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang baru saja bergabung dengan partai beringin. Apalagi, ribuan kader Partai Golkar di seluruh Indonesia sudah bergerak untuk pemenangan Airlangga Hartarto di Pilpres 2024.
Baca Juga: Golkar dan Kemungkinan Penggabungan Koalisi Besar di Pilpres 2024
"Sekarang ini kami sudah memiliki 45 ribu fungsionaris yang akan menjadi bakal calon anggota legislatif, mulai dari kabupaten, kota, provinsi, sampai dengan DPR," kata Nurdin Halid dikutip dari acara Embargo Talk bertajuk Menafsir Langkah Zig-zag Partai Golkar yang ditayangkan kanal Youtube Vibrasi, Kamis (30/3/2023).
Nurdin Halid tidak menampik pendapat bahwa Airlangga Hartarto lebih nampak sebagai menteri yang membantu Presiden Joko Widodo dibandingkan dirinya sebagai ketua umum partai.
Presiden Joko Widodo hingga kini belum terlihat sering menggandeng Airlangga Hartarto dalam berbagai kesempatan sebagai tanda dukungan, layaknya kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Namun, atas dasar hal itu, dia menekankan bahwa konsistensi partai menunjuk Airlangga Hartarto sebagai Capres punya alasan kuat. Perubahan Capres Partai Golkar hanya akan terjadi jika Airlangga Hartarto sendiri yang menyatakan mundur dan akan ditetapkan calon lain melalui Munas.
Sebab, Airlangga Hartarto tidak bisa melakukan perubahan sendiri tanpa adanya mekanisme dalam Munas.
Pada kesempatan yang sama, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan Partai Golkar akan bergabung dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) apabila mendapatkan tawaran posisi Capres bagi Airlangga Hartarto.
Namun, nampaknya memang sulit bagi Partai Golkar masuk KPP karena koalisi yang terdiri atas Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS itu telah mantap mengusung Anies Baswedan sebagai Capres di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menilai kecil kemungkinan Partai Golkar gabung KPP karena Airlangga Hartarto sedang berupaya membesarkan Koalisi Indonesia Baru (KIB) dan menjadi Capres.
Artikel Terkait
Ribut Soal Siapa Pengganti Menpora, Golkar Belum Kehabisan Stok
Elektabilitas di Bawah 3 Persen, Puan Maharani dan Airlangga Hartarto Jadi Pertaruhan PDIP dan Golkar
Tak Pernah Masuk 3 Besar Survei Elektoral, Partai Golkar Tetap Teguh Usung Airlangga Jadi Capres