INFO INDONESIA.JAKARTA - Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, harusnya fokus terhadap kerja-kerjanya sebagai anggota parlemen, bukan sebagai pelaksana balap mobil Formula E.
Demikian disampaikan Pengamat Politik Ray Rangkuti dalam diskusi 'MPR VS SMI, Seteru Jelang Reshuffle' yang digelar secara online, kemarin.
"Anda (Bamsoet dan Sahroni) menjabat sebagai ketua MPR, menjabat sebagai anggota DPR, urusan-urusan yang bersifat keorganisasian sebaiknya ditinggalkan, fokus saja jadi anggota DPR," kata Ray.
Menurut Ray, orang-orang setingkat Ketua MPR dan Anggota DPR seharusnya tidak perlu dilibatkan dalam urusan Formula E. Karena bukan tupoksinya dan akan menggangu jam kerjanya sebagai wakil rakyat.
"Jadi anggota DPR, jadi Ketua MPR saja belum tentu punya waktu yang cukup, ini masih ngurusin formula E lah," kata dia.
Menurut Ray, fenomena seperti ini mengingatkannya seperti jaman Orde Baru dimana pejabat negara mengurusi banyak hal. Sehingga dirinya turut mengkritik Gubernur DKI Jakarta yang juga berperan melibatkan para politisi ke dalam pelaksanaan Formula E.
"Ini juga bagian dari kritik saya kepada bapak Anies Baswedan, mestinya beliau juga menyadari apa yang dia lakukan sekarang ini sebagai unprofesionalisme jabatan kegubernuran," kata dia.
Ray menduga bahwa Anies sebetulnya tahu jika keterlibatan politisi dalam Formula E bukan suatu hal yang diinginkan oleh masyarakat. Namun, Ray belum tahu pasti mengapa itu bisa terjadi, terlebih ketika Bamsoet dan Sahroni juga bersedia untuk dilibatkan.
"Nanti jangan-jangan soal bongkar taman, pejabat negara lagi yang dilibatkan sama Pak Anies," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia itu.