Prabowo Persempit Gerak PDIP Munculkan Capres

- Rabu, 6 Juli 2022 | 00:22 WIB
Kolase foto Prabowo Subianto dan Puan Maharani. (Kompas.com/Kristianto Purnomo-Roderick Adrian Mozes)
Kolase foto Prabowo Subianto dan Puan Maharani. (Kompas.com/Kristianto Purnomo-Roderick Adrian Mozes)

INFO INDONESIA. JAKARTA - Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat akan bekerja sama menghadapi Pilpres 2024 di bawah naungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. 

Padahal, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebelumnya digadang-gadang bakal berpasangan dengan Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani. 

Melihat hal itu, dosen FISIP Universitas Surakarta (Unsa), Djoko Sutanto, menilai bahwa Prabowo cukup pintar dalam memainkan peta politik menuju pilpres. Meski digadang-gadang bakal dipasangkan dengan Puan, dia lebih memilih berkoalisi dengan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar.

Menurut Djoko, apa yang dilakukan Prabowo semata-mata untuk mempersempit ruang gerak PDIP dalam menentukan calon presiden. 

"Saya melihat ini sebuah strategi Pak Prabowo untuk memaksa PDIP membuat statement apakah akan mengusung capres atau cukup menyodorkan cawapres ke Pak Prabowo," jelasnya saat dihubungi Info Indonesia, Selasa (5/7/2022).

Djoko meyakini jika Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang dibangun Gerindra dan PKB tidak bertahan lama.

"Sehingga, koalisi dengan Cak Imin ini dalam pandangan saya belum tentu permanen dan masih bisa berubah sewaktu-waktu," ujarnya.

Menurut Djoko, dilihat dari kesamaan ideologi antara Gerindra dan PDIP, pasangan Prabowo-Puan lebih menguntungkan ketimbang Prabowo-Muhaimin.

"Kalau menurut ideologi partai, saya cenderung melihat Prabowo-Puan lebih memiliki kesamaan platform ideologi," katanya.

Terkait hasil yang akan diperoleh dalam pilpres mendatang Djoko mengaku belum dapat diprediksi karena parpol-parpol yang lain pun masih meracik calon untuk diusung sebagai capres.

"Kalau masalah menang atau kalah saya belum melihat sejauh itu. Karena calon yang lain juga masih digodok oleh masing-masing partai," jelasnya.

Kendati begitu, pasangan Prabowo-Puan akan lebih mendapatkan hasil positif dan dapat bersaing dengan calon lainnya.  

"Tetapi dalam pandangan saya Prabowo-Puan lebih memiliki nilai jual dibanding Prabowo-Cak Imin," pungkas Djoko. 

Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo

Terkini

X