Jokowi 3 Periode Tetap Masuk Akal

- Selasa, 9 Agustus 2022 | 12:50 WIB
Presiden Jokowi. (Setpres)
Presiden Jokowi. (Setpres)

INFO INDONESIA. JAKARTA - Tahapan Pemilu 2024 boleh saja mulai berjalan, tapi gagasan kontroversial 'Jokowi Tiga Periode’ masih bergerilya. Meski terhalang konstitusi, wacana itu masih harum di kalangan jelata dan kerap ketiban momentum untuk membesar. 

Terbaru, pernyataan berani dari politikus senior PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, memicu lagi diskursus tentang peluang Presiden Jokowi memimpin pemerintahan satu periode lagi.  

Awalnya, dalam diskusi publik Minggu (7/8/2022) malam, anggota DPR yang sudah empat periode menjabat ini mengutarakan harapannya agar Jokowi memaksimalkan kinerja di sisa periode kedua.

“Saya sangat berharap akhir dari kepemimpinan Pak Jokowi ini akan terus membaik. Jangan dikecewakan, di sisa waktu ini masih ada waktu. Selesaikan nawacita, selesaikan Trisakti, selesaikan poros maritim,” kata Effendi.

Menurut dia, persoalan kinerja Jokowi seharusnya lebih menjadi fokus perhatian publik ketimbang spekulasi dukungan politik yang akan diberikannya kepada tokoh capres 2024.

Dia mengakui banyak prestasi yang Jokowi ukir selama hampir dua periode kepemimpinan. Effendi juga menilai sosoknya masih dibutuhkan bangsa Indonesia untuk menghadapi situasi sulit ke depan.

Karena itulah dirinya tidak akan mempersoalkan bila masa jabatan Jokowi diperpanjang, misalnya tiga tahun, sejauh demi menuntaskan kemantapan dan kemapanan ideologi.

“Tambah tiga tahun bagi saya pribadi, bukan partai (PDIP), saya tidak atas nama partai, saya akan endorse beliau. Karena saya tahu lebih penting imaterial adalah tegaknya NKRI, dan di beliau ada itu,” ucapnya.

Effendi kemudian menyinggung soal wacana amendemen konstitusi untuk menambah batas masa jabatan presiden. Menurutnya, upaya politik itu tidak dilarang sepanjang didorong oleh sembilan fraksi di parlemen. 

“Saya kira tidak ada hal yang dilarang, sepanjang kita sembilan fraksi masuk ke rumah bersama DPD di suatu ruangan, di sidang umum kita ubah. Asalkan jujur ya, jangan (perubahan batas masa jabatan) karena pandemi, karena ini, tidak,” ucap Effendi.

Merespons pernyataan Effendi, dalam diskusi yang sama, pengamat politik sekaligus penggagas Komunitas Jokowi-Prabowo 2024 (Jokpro 2024), M. Qodari, setuju dengan gagasan perpanjangan masa jabatan Jokowi sekaligus menegaskan bahwa presiden mesti tunduk kehendak rakyat.

"Saya tinggal menimpali saja kalau bisa diamanden ngapain tiga tahun, tiga periode saja," kata Qodari.

Menurut Qodari, 'partai' Jokowi sesungguhnya bukan PDIP, atau partai-partai lainnya. 

"Tapi (partainya Jokowi) rakyat. Kalau didukung elite saja tidak ada legitimasi," tambahnya.

Halaman:

Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo

Terkini

X