Dapat Undangan Peringatan Satu Abad NU, Wapres Maruf Bakal Diberi Penghargaan

- Selasa, 24 Januari 2023 | 22:35 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin menerima Yenny Wahid di Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Wakil Presiden Maruf Amin menerima Yenny Wahid di Jakarta, Selasa (24/1/2023).

INFO INDONESIA. JAKARTA – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menerima tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga merupakan Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, di Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Kehadiran Yenny Wahid untuk bertemu Wapres Maruf Amin adalah untuk memberikan undangan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) organisasi kemasyarakatan Islam yang ke-100 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa (31/1/2023). Wapres juga akan mendapatkan penghargaan dari NU dalam rangkaian peringatan tersebut.

Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, menyampaikan, perayaan di TMII itu merupakan bagian dari rangkaian Satu Abad NU yang sebagian besar acaranya akan berlangsung di Jawa Timur, tetapi untuk acara ulang tahun pada 31 Januari 2023 akan dilangsungkan di TMII.

Masduki mengungkapkan, yang menarik dalam perayaan HUT NU kali ini adalah untuk pertama kalinya dalam ulang tahun NU akan banyak penghargaan yang diberikan kepada para tokoh yang mempunyai peran membesarkan NU.

“Jadi, para rais aam sepanjang masa, siapa saja itu, akan mendapatkan penghargaan. Kalau misalnya tidak bisa hadir karena sudah wafat misalnya, maka yang akan hadir adalah keluarganya. Begitu pula para Ketua Umum PBNU akan diundang, termasuk dalam hal ini Wapres ketika diundang ke sana di samping membuka acara, Wapres mendapatkan penghargaan sebagai mantan Rais Aam PBNU,” kata Masduki dalam keterangannya, Selasa (24/1/2023).

Dia mengatakan, penghargaan akan diberikan NU kepada orang-orang tertentu yang berjasa. Misalnya, yang berjasa mengenalkan NU ke dunia internasional.

“Itu ada tokoh-tokoh, para pengamat akan mendapatkan penghargaan kayak Martin van Bruinessen dan beberapa pengamat yang lain,” ujarnya.

Selain itu, NU akan memberikan penghargaan kepada pesantren berusia satu abad lebih yang berjumlah sekitar 52 pesantren, seperti Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Pesantren Annuqayah di Sumenep, Jawa Timur, dan lainnya.

“Kenapa pesantren? Sebagaimana kita ketahui bahwa NU lahir itu tidak bisa dilepaskan dari ulama-ulama pesantren dan yang mendirikan NU adalah para ulama pesantren, sehingga pesantren yang mempunyai jejak sejarah panjang akan mendapatkan penghargaan,” terangnya.

Selain itu, para pendiri yang menandatangani berdirinya Nahdlatul Ulama, sehingga ada puluhan ulama akan mendapatkan penghargaan.

“Jadi ini adalah rangkaian-rangkaian yang merupakan forum, di samping bulan ulang tahun, tapi ini adalah forum apresiasi terhadap para tokoh yang berperan dalam sejarah perjalanan NU,” pungkasnya.

Editor: Rusdiyono

Terkini

X