INFO INDONESIA. JAKARTA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dinilai bisa menghambat atau menggerus dukungan publik pada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, di Jawa Barat untuk Pilpres 2024.
Hal itu bisa terjadi jika Ridwan Kamil maju sebagai calon wakil presiden atau menjadi juru kampanye Pilpres 2024 untuk calon presiden di luar Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Bergabungnya Ridwan Kamil jelang Pilpres 2024 dengan Partai Golkar adalah salah satu pilihan yang masuk akal bagi mantan Wali Kota Bandung itu. Sebab, Golkar adalah partai yang besar dan memiliki sejarah kesuksesan di Jawa Barat.
Hal itu disampaikan ilmuan politik, Prof. Saiful Mujani, melalui program Bedah Politik bersama Saiful Mujani episode Ridwan Kamil dan Calon Presiden Golkar yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (26/1/2023).
Baca Juga: Said Iqbal Siap Mundur Jadi Kandidat Capres, Jika Najwa Shihab Maju di Pilpres 2024
Menurut Saiful, ada harapan bahwa bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar akan membantu partai beringin, baik dalam Pileg maupun Pilpres 2024.
“Apakah Ridwan Kamil akan menjadi calon presiden? Ini adalah pertanyaan yang penting. Namun, dilihat dari pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan, Ridwan Kamil menyatakan bahwa dia tahu diri. Tahu diri dalam pengertian ini adalah semua tergantung pada keputusan partai Golkar. Dia akan mengikuti keputusan yang ditetapkan oleh partainya,” terangnya.
Saiful menyatakan, Partai Golkar dalam sejarahnya selama ini cukup rasional dalam menentukan calon presiden. Pada 2014, ketika Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar, dia tidak otomatis menjadi calon presiden walaupun Golkar adalah partai terbesar kedua setelah PDIP.
“Mereka melihat dinamika di lapangan. Tidak mudah waktu itu bagi Aburizal untuk memenangkan pemilihan presiden. Karena itu dia tidak maju. Itu adalah keputusan yang rasional,” ujar Saiful.
Pada 2019 juga demikian. Airlangga Hartarto tidak maju sebagai calon presiden tapi bergabung dengan koalisi mendukung Jokowi. Ini adalah perhitungan rasional berdasarkan perhitungan di lapangan.
Baca Juga: Pecah Kebuntuan PDIP, Megawati Pasangkan Ganjar dan Puan di Pilpres 2024
Saiful menjelaskan, saat ini, Golkar menginginkan Airlangga menjadi calon presiden, namun dinamika di lapangan belum terlihat kuat.
Pertanyaannya, apakah Ridwan Kamil bisa menjadi alternatif untuk menjadi calon presiden Golkar atau setidaknya menjadi calon wakil presiden?
Pada survei SMRC Desember 2022, dalam simulasi 11 nama, Ridwan Kamil mendapatkan dukungan publik 7,1 persen. Posisi pertama ditempati Ganjar Pranowo dengan 27,3 persen, disusul Anies Baswedan 20 persen, dan Prabowo Subianto 19,8 persen.
Artikel Terkait
Golkar Perintahkan Ridwan Kamil Galang Pemilih Demi Menangkan Pemilu
4 Alasan Ridwan Kamil Memutuskan Bergabung dengan Golkar
Tak Masalah Ridwan Kamil Gabung Golkar, Nasdem: Biar Rakyat yang Beri Catatan