INFO INDONESIA. JAKARTA - Mantan Komisioner Bawaslu RI, Bambang Eka Cahya, kritisi sikap KPU, Bawaslu, dan DKPP yang hanya diam terkait isu kecurangan Pemilu dan intimidasi.
Seharusnya, kata Bambang, seluruh penyelenggara bisa dengan cepat merespon isu tersebut dan membuat langkah-langkah strategis.
"Mencegah memburuknya isu tersebut menjadi isu yang lebih parah," katanya dalam diskusi daring, Selasa (7/2/2023).
Bambang mengaku bahwa kasus dugaan intimidasi ini sangat serius. Bahkan, intimidasi dan kekerasan merupakan pelanggaran paling serius.
Baca Juga: Erick Thohir : NU Selama Ini Perkuat Nilai Kebangsaan
Bambang menyatakan bahwa kasus intimidasi ini jarang sekali sampai ke DKPP. Bahkan, kata dia, hampir tidak ada yang mengadu soal intimidasi ini.
"Itu sudah menunjukkan adanya sesuatu yang bisa ditunda untuk diatasi apapun alasannya," ucapnya.
Bambang menilai bahwa persidangan perdana kasus dugaan kecurangan Pemilu dan intimidasi menjadi pintu masuk untuk DKPP mengungkap segala sesuatunya.
"Saya melihat sidang besok menjadi sesuatu yang baik untuk menjernihkan kembali semua persoalan ini, agar orang bisa kembali percaya kepada proses Pemilu," katanya.
Baca Juga: Ngaku di Depan Umum Ahli Maksiat, Bambang Widjojanto: Hasyim Asyari Menghina KPU
Bambang menambahkan, masyarakat Indonesia saat ini lebih peka terhadap situasi yang terjadi dengan bangsa ini. Maka dari itu, proses persidangan ini untuk mengembalikan marwah penyelenggara Pemilu.
"Ketika orang bicara tentang situasi dimana ketidakjujuran otu terlihat begitu kuat, maka yang paling terancam adalah proses Pemilu itu," katanya.
"Pasti nanti akan mengalami penolakan-penolakan dan itu akan berbahaya bagi bangsa dan negara kita ini," demikian Bambang Eka.
Artikel Terkait
Soal Dugaan Kecurangan Pemilu dan Ancaman, DKPP Sidangkan Idham Holik
Sidang Kecurangan Pemilu Besok Digelar, DKPP Diharapkan Netral
DKPP Diminta Cermat Putuskan Sidang Dugaan Kecurangan Pemilu dan Initimidasi
Mantan Komisioner Prihatin, Bawaslu RI Tidak Respon Serius Soal Dugaan Kecurangan Pemilu dan Intimidasi