INFO INDONESIA. PADANG – Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih pada diplomasi budaya nusantara melalui APBN.
Begitu disampaikan Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena, Denny JA dalam pidato kebudayaan pada pembukaan International Minangkabau Literacy Festival (IMLF) di Auditorium Gubernur Sumatera Barat, Padang pada Rabu malam, (22/2023).
“Saatnya pemerintah menyisihkan dana satu persen dari APBN, atau sekitar 30 triliun per tahun untuk diplomasi budaya Nusantara ke tingkat dunia,” ujar Denny.
Denny menilai situasi di dunia sedang mengalami perubahan terutama pada sektor ekonomi. Hal ini pun sudah sangat terasa di mana perkembangan ekonomi saat ini mengarah ke negara Asia.
“Untuk pertama kalinya, pusat ekonomi dunia akan berpindah dari Barat ke Asia. Negara paling kuat secara ekonomi nantinya bukan lagi Amerika serikat. Nomor satu adalah China. Nomor dua adalah India, sedangkan Amerika Serikat merosot ke nomor tiga dan Indonesia melonjak menjadi negara nomor empat,” ujar Denny.
Prediksi ini dibuat oleh Pricewater House Cooper, lembaga bisnis dengan reputasi internasional, pada tahun 2017. Prediksi Pricewater ini juga sudah diperkuat pula lembaga ekonomi dunia lainnya, seperti World Bank dan IMF.
“Ini adalah megatrend. Dalam 2000 tahun sejarah, berpindahnya pusat ekonomi dunia terjadi hanya beberapa kali saja,” terangnya.
Denny menjelaskan, sejarah telah menunjukkan bahwa pusat ekonomi juga akan berkembang menjadi pusat peradaban. Dari pusat ekonomi, menuju dominasi teknologi, kekuatan militer, dan ujungnya pusat peradaban.
“Kita pun harus bersiap- siap dengan kebangkitan kultur Asia. Negara yang kuat tentu saja akan memilih memperkuat identitas kulturalnya sendiri, memperbaharui dan memberdayakan identitas kulturnya sendiri,” jelasnya.
Denny JA mengatakan, hal ini bagus untuk dunia. Dominasi kultur barat selama ini akan diperkaya oleh kultur dari Asia.
“Strategi budaya kita harus dihidupkan dalam kerangka megatrend itu. Bahwa Asia akan menjadi pusat ekonomi, lalu pusat peradaban dunia,” jelasnya.
Menurut Denny, budaya Minangkabau harus pula kita berdayakan masuk ke dalam kerangka megatrend tersebut.
“Ini bukan hal mustahil mengingat Minangkabau kaya potensi,” kata Denny.
Artikel Terkait
Satupena Rilis Channel YouTube Apresiasi Penulis Tanah Air
Penulis Berdedikasi, Musdah Mulia dan Eka Budianta Raih Penghargaan Satupena Awards 2022
Satupena Award Beri Penghargaan ke Penulis Tanah Air Berdedikasi
Pahami Perilaku Pemilih, LSI Denny JA, SBM-ITB dan Kuncie Bikin Program Mini MBA Public Policy and Political Marketing