INFO INDONESIA. JAKARTA - Dunia kesehatan saat ini sedang mewaspadai penyebaran virus Marburg yang telah mewabah di Guinea Ekuatorial, Afrika. Virus ini penyebab penyakit demam berdarah yang jarang terjadi, dengan daya tular dan fatalitas tinggi dan menyebabkan kematian.
Walaupun hingga kini belum ada laporan kasus penyakit Virus Marburg masuk ke Indonesia namun masyarakat diminta untuk selalu waspada. Virus Marburg ini termasuk fatalitas penyakit tinggi karena menyebabkan kematian.
Penyakit Virus Marburg dengan tingkat kematian tinggi ini sendiri masuk ke tubuh manusia yang terkena infeksi melalui darah, cairan tubuh seperti urin, saliva atau air liur, keringat, tinja, bekas muntahan, ASI serta cairan sperma. Kemudian dapat juga melalui alat seperti pakaian yang dikenakan.
Baca Juga: Otorita IKN Nusantara Gandeng Dua Investor Baru Untuk Pembangunan Gedung Hunian ASN
Selain keluarga Virus Marburg ini berisiko tinggi terhadap tenaga medis yang merawat pasien tanpa menerapkan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi atau PPI.
Selanjutnya orang yang memiliki riwayat perjalanan pada negara endemis Afrika dan punya riwatyat kontak dengan kalelawar bauh atau memasuki sarang hewan dengan nama latin Roussettus aegyptiacus itu.
Gejala yang ditimbulkan dari virus ini yakni mengalami demam tinggi, sakit kepala, kelelahan.
Merasa nyeri otot, diare di hari ketiga dan timbul ruam tidak gatal di hari ke-2 dan ke-7.
Baca Juga: Pj Bupati Apriyadi Setujui PPG Guru Pendidikan Agama Islam Dibiayai Pemkab Muba
Gejala beratnya berupa pendarahan yang dapat terjadi di hari ke-5 dan ke-7. Mengalami pendarahan di hidung, gusi, alat kemaluan saat muntah darah dan buang air besar.
Waktu timbulnya gejala atau masa inkubasi ini bersifat variasi atau berbeda tiap orang. Umumnya mengalami gejala 2 hingga 21 hari setelah terpapar.
Jika gejala berat tidak mereda di hari ke-8 dan 9 akan menyebabkan kematian akibat syok dan pendarahan yang terus menerus.
Baca Juga: Pemprov Sumsel Launching Modern E-Dempo, Untuk Pemutihan Pajak Gunakan Aplikasi Ini
Diagnosis penyakit Virus Marburg sendiri dapat dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium.
Artikel Terkait
Sudah Usia 74 Tahun Niniek L Kariem Masih Minum 4 Gelas Kopi Sehari, Bahaya Nggak?
Benarkah Lansia Tidak Boleh Minum Kopi?
Ramadhan 2023, Apa Dampak Minum Kopi Saat Berbuka Puasa Bagi Kesehatan?
Begini Cara Pj Bupati Muba, Apriyadi Antisipasi Bencana Akibat Badai El Nino