Omicron Enggak Boleh Jadi Hambatan, Event di Tanah Air Tidak Ada Pembatalan

- Selasa, 11 Januari 2022 | 11:20 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno

INFO INDONESIA. JAKARTA - Meningkatnya kasus konfirmasi COVID-19 varian Omicron dipastikan tidak akan mengganggu kerja pemerintah, menyiapkan berbagai kegiatan domestik maupun internasional yang sudah direncanakan terlaksana di Indonesia.

"Kami akan pastikan bahwa Indonesia siap untuk terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tentunya dengan adaptasi protokol kesehatan (dengan prinsip kehati-hatian, dan kewaspadaan)," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dalam Weekly Press Briefing secara virtual di Jakarta, Senin (10/1/2022).

Sandi menyatakan, pemerintah akan terus memantau sektor pariwisata yang sudah mulai berkembang, setelah adanya pelonggaran kegiatan masyarakat. Momentum ini akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan kebangkitan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pemulihan di sektor ekonomi, khususnya pariwisata serta ekonomi kreatif. Karena itu, Sandi mengingatkan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan di seluruh ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif. Mulai dari hotel, restoran, cafe, tempat rekreasi, sentra ekonomi kreatif, dan destinasi-destinasi lainnya.

"Tentunya diharapkan kita lebih siap, sehingga ini (penyebaran omicron) tidak akan berdampak negatif bagi kebangkitan ekonomi yang sudah kita rencanakan akan kita rasakan di tahun 2022," ujar Sandiaga.

Diketahui, per 8 Januari 2022, sebanyak 278 orang telah terkonfirmasi mengidap Omicron, terdiri dari 31 orang dengan kasus transmisi lokal dan sisanya pelaku perjalanan luar negeri.

Sandi menghimbau kepada masyarakat agar tak pergi berlibur ke luar negeri terlebih dahulu. Mengingat Omicron memilik tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan varian lainnya.

"Kita memberikan satu arahan yang sangat jelas dan tegas, bahwa jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak, maka berwisata di Indonesia menjadi prioritas bagi masyarakat," tegasnya.

Bagi Sandi, kasus Omicron berdampak besar terhadap sektor pariwisata, seperti pelarangan wisatawan asing dari 14 negara yang terkonfirmasi Omicron datang ke Indonesia. Yaitu Afrika Selatan, Botswana, Norwegia, Perancis, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Namibia, Eswatini, Lesotho, Inggris, dan Denmark. Di sisi lain, Sandi menambahkan, tiga daerah yang akan menjadi prioritas dalam pengembangan produk kreatif, yakni Bali, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur.

"Ketiga daerah ini mendapat perhatian lebih dari kami, karena ketiganya akan menjadi tuan rumah dari tiga event internasional yang akan dilaksanakan tahun ini dan tahun 2023 mendatang, yaitu KTT G20, MotoGP, dan ASEAN Summit 2023," ungkapnya.

Sandi mengatakan, pihaknya akan mengembangkan serta meningkatkan kualitas produk-produk kreatif dari ketiga daerah tersebut melalui berbagai macam program. Di antaranya Bedah Desain Kemasan Kuliner Nusantara (Beda’kan), Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), dan Indonesia Spice Up the World (program pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah).

"Sehingga, ketiga daerah ini nantinya siap menyambut kedatangan delegasi-delegasi internasional yang akan berpartisipasi dalam event-event ini," ujar Sandiaga.

Selain ketiga daerah tersebut, pengembangan berbagai produk kreatif juga akan didorong di lima destinasi super prioritas (DSP), yakni Borobudur, Danau Toba, dan Likupang. Untuk dua daerah lainnya, Labuan Bajo dan Mandalika, sudah masuk dalam skala prioritas pengembangan produk kreatif Kemenparekraf 2022-2023 mendatang. Sandi memprediksi perhelatan MotoGP di Mandalika pada 18-20 Maret 2022 akan meningkatkan ekonomi lokal sebesar 20-30 persen.

Berdasarkan kesiapan akomodasi, pihaknya memproyeksikan penonton yang berasal dari luar negeri dan domestik untuk gelaran MotoGP mencapai total 100 ribu orang dengan didominasi kehadiran wisatawan Nusantara.

Total akomodasi hotel, penginapan, hingga desa wisata di Lombok per Desember 2021 tersedia sekitar 23 ribu unit. Beberapa data yang diperoleh dari Asosiasi Hotel Mataram per 3 Januari 2022, kamar hotel di kota tersebut sudah terpesan 90 persen untuk keperluan akomodasi.

Halaman:

Editor: Wahyu Sabda Kuncahyo

Terkini

X